OperasiLaser Kutil Kelamin - Kita dapat menemukan perawatan kutil kelamin dalam bentuk obat-obatan, baik dengan obat rumahan atau obat res
Artikel ini hasil liputan investigasi penulis dengan topik "Efektivitas Makanan Pengganti Antibiotik pada Unggas." Liputan yang dilakukan selama Maret 2018 sebagai bagian penilaian “Fellowship for Journalist Protecting Lives and Livelihoods." Beasiswa diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia bekerja sama dengan FAO Organisasi Pangan Dunia. Jakarta Penerapan makanan pengganti antibiotic growth promter AGP berdampak pada pertumbuhan ayam yang lambat. Selain itu, ayam bisa rentan kena penyakit. Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Fadjar Sumping mengungkapkan, dampak pakan pengganti AGP memang tantangan yang sedang dihadapi para peternak sekarang. Tidak hanya peternak di Indonesia saja, peternak di negara-negara lain juga menghadapi kondisi serupa. Nyaris Obesitas Akibat Makan Ayam Goreng, Donald Trump Lakukan Diet Hindari Makan Dada Ayam yang Banyak Garis Putih Seperti Ini Kapan Seseorang Harus Minum Antibiotik? Simak Jawaban Ahli Lain halnya saat menggunakan antibiotik. Antibiotik, yang terkandung dalam pakan ternak mampu mencegah penyakit sehingga ayam tidak mudah terkena penyakit. Demi menjaga ayam tetap sehat, para peternak punya trik masing-masing. Dalam mengelola peternakan Ayam Herbal Green-Poultry, Ina Rohadi tidak hanya mengandalkan pakan probiotik saja. Kesehatan ayam didukung dengan pemberian herbal. Herbal diberikan dalam bentuk cairan, yang diminumkan pada ayam. Cairan diletakkan dalam wadah minuman, yang berdampingan dengan wadah pakan ayam. Ayam pun dapat minum cairan herbal layaknya minum air putih. “Cairan herbalnya itu berupa jamu. Bahannya di antaranya jinten hitam dan bawang putih. Lalu dikasih ke minumannya. Biasanya herbal diberikan pada sore hari,” ucap peternak Ayam Herbal Green-Poultry, Adithya Setiaji, sambil memperlihatkan kandang ayam saat diwawancara di Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu, 25 Maret 2018. Baca selanjutnya Pakan Pengganti Antibiotik Bikin Ayam Tak Lagi Nafsu Makan Cairan herbal itu juga menjadi ramuan alami untuk mengobati ayam yang sakit. Ketika ayam sakit, ungkap Ina, tidak diberikan antibiotik atau vaksin. Komitmen peternakan Ayam Herbal Green-Poultry memang tidak mau memakai antibiotik. Menurut Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional GOPAN, Herry Dermawan, penggunaan antibiotik boleh untuk pengobatan, bukan dicampur pada pakan ternak. Meskipun begitu pemberian obat tetap tidak menggunakan bahan kimia lain. “Kami sudah komitmen tidak pakai antibiotik untuk mengobati ayam. Segala macam obat kimia juga tidak. Kami jual ayam tanpa antibiotik dan bahan sintetis bahan kimia buatan lain. Sakit juga diobati seadanya pakai herbal. Kalau ayamnya ternyata mati ya mati saja. Sudah takdirnya,” Ina menambahkan. Simak video menarik berikut iniSeorang bocah menangis histeris saat melihat ayamnya sekarat dan akhirnya vaksinAyam di peternakan "Rudi Jaya Farm" sudah terjadwal penggunaan vaksin. Haryanti HarsonoBila Ina berkomitmen tidak menggunakan antibiotik atau bahan kimia lain dalam perawatan ayam, bahkan mengobati ayam, Rudi pemilik peternakan Rudi Jaya Farm tetap memanfaatkan penggunaan bahan kimia. Bahan kimia dapat mencegah ayam terhindar dari serangan penyakit, meningkatkan metabolisme ayam, dan menjaga ayam sehat. Bahan kimia tersebut berupa vaksin. Pemberian vaksin dilakukan secara teratur sesuai jadwal. Rudi mengucapkan, selama masa pertumbuhan hingga panen, ayam divaksin sebanyak tiga kali. Pertama, bibit ayam yang baru masuk akan divaksin. Lalu vaksin diberikan di hari ke-18 dan hari ke-25. Adanya jeda waktu pemberian vaksin menandakan, efektivitas vaksin baru aktif dua minggu setelah vaksin disuntikkan ke tubuh ayam. Vaksin baru aktif dua minggu kemudian. “Kalau sudah divaksin, amanlah ayam. Itu pemberian vaksin terjadwal kok. Jadi, tidak akan terjadi sesuatu pada ayam sakit,” ujar Rudi sambil tersenyum saat ditemui di rumahnya di Bojongsari, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu, 31 Maret 2018. Selain diberi vaksin, ayam yang dipeternakan Rudy juga diberi obat bahan sintetis. Perubahan cuaca atau musim pancaroba bisa membuat ayam flu atau diare. Saat didera sakit, ayam diberikan obat, hasil produksi PT Sanbe Farma. Obatnya semua bentuk cairan, oral, dan suntik. Baik Ina dan Rudi, ayam yang sedang sakit dan dalam pengobatan dipisahkan dari ayam lainnya. “Kalau ayam kelihatan sakit, ya dilempar ke kolam. Daripada nular, ya dibuang ke kolam buat pakan ikan,” lanjut Rudi. Untuk ayam yang mati karena sakit dan tidak ada yang mengambil ayam, ayam itu akan dikubur. Ayam yang dikuburkan juga agak jauh dari lokasi kandang sekitar 100 meter. Namun, ayam yang dikuburkan termasuk jarang terjadi. Ayam mati sering dijadikan buat pakan ikan dan lele di kolam. Orang lain atau tetangga kadang minta ayam mati buat pakan piaraan mereka ikan, lele, ya lumayan saja, gratis juga,” Rudi yang tepatAyam di peternakan "Rudi Jaya Farm" menggunakan pakan pengganti antibiotik dari pabrik. Haryanti HarsonoJika Ina dan Rudi memilih menggunakan pakan penganti AGP hasil buatan industri, ada juga peternak yang memang mencampur bahan pakan alami sendiri. “Di dunia peternakan khususnya ayam ada juga golongan peternak yang mencampur bahan pakan sendiri. Istilahnya itu self mixing. Nah, masalahnya mencampur bahan pakan sendiri itu beda dari buatan industri. Peternak belum tahu secara rinci formula yang tepat untuk mencampur bahan pakan sendiri. Mereka kan bukan ahli nutrisi,” ujar Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Fadjar Sumping melalui sambungan telepon. "Dalam program tersebut, kami akan sosialisasikan self mixing agar para peternak dibekali pengetahuan dan wawasan lebih luas. Nanti bakal ada juga proses pengkajian soal bahan makanan pengganti antibiotik yang tepat, apakah jenis probiotik atau prebiotik—imbuhan pakan yang berasal dari tanaman tertentu dan dinding sel ragi,” ungkap Fadjar. Pengganti AGP ini tengah berjalan seiring aturan larangan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 juncto Undang-Undang Nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan Kesehatan Hewan. Pasal 22 Ayat 4C menyebutkan, setiap orang dilarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan atau antibiotik dalam imbuhan pakan. Adanya larangan tersebut membuat para peternak memberikan pakan pengganti AGP.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Caravaksin ayam bangkok aduan yang bagus mulai dari anak ayam bangkok aduan berumur 1 minggu dan setiap 4-6 bulan sekali untuk ayam bangkok aduan dewasa secara berkala dan sesuai dosis dirasa sangat bagus untuk mencegah kerja penyakit ayam bangkok aduan. pemberian vaksin sebaiknya dilakukan pada kondisi yang aman misalnya, ayam aduan dalam kondisi sehat, kandang dalam kondisi bersih dan tidak
Pariaman - Unit Pelaksana Teknis UPT Balai Penyuluh Pertanian dan Perkebunan BPPP Pariaman menvaksinasi sejumlah ternak ayam agara terhindar dari penyakit. Dengan cara ini, ketersediaan daging unggas ayam di pasaran diharapkan bisa terjaga. Sebelum anak ayam KUB diserahkan kepada peternak, UPT BPPP Kota Pariaman vaksinasi kepada anakan ayam KUB yang berusia 3 sampai 4 hari, yaitu melalui program tetes mata. "Kita harus memastikan dulu bahwa ayam yang diserahkan kepada masyarakat itu dalam kondisi sehat dan tidak terkena virus, untuk itu kita lakukan vaksinasi ini. Setelah menetas, diusia 3 atau 4 hari langsung kita vaksin, baru diserahkan kepada peternak," ungkap Kepala UPT BPPP Kota Pariaman, Mulyadi, Kamis 11/3/2021. Ditambahkan Mulyadi, ayam umur muda sangat rentan terkena serangan virus ini. Vaksin yang diberikan pada ternak ayam KUB diantaranya adalah vaksin ND untuk mencegah terjadinya serangan penyakit ND pada ternak ayam. Penyakit ND merupakan penyakit yang disebabkan oleh New Castle Disease Virus, bersifat sangat menular dengan tingkat kematian yang tinggi berkisar 50-100%. Di Indonesia penyakit ini biasa dikenal dengan nama Tetelo. Penyakit ini memiliki gejala berupa hidung tersumbat dan mata berair, mengorok, sayap terkulai, kaki diseret, dan kepala video pilihan di bawah iniGuna mengurangi kerugian akibat anjloknya harga ayam, pengusaha bibit ayam memusnahkan DOC anak ayam. Harga ayam potong anjlok hingga Rp /kg dari harga sebelumnya Rp Sementara peternak tradisional menghentikan kegiatan dan mengosongk...
GulaMerah 100gr Air Kelapa 800ml Botol Air Mineral Besar Bekas Kunyit dan Gula merah dihaluskan dengan cara ditumbuk, atau diblender untuk hasil yang lebih bagus. Setelah halus, semua bahan dicampur dan dimasukkan kedalam Botol dan dikocok agar tercampur dengan rata. Simpan ramuan vaksin tradisional hewan ternak selama 14 hari sebelum digunakan.
Vaksin Sinovac Disimpan di Bio Farma Bandung. ©2020 Sekretariat Presiden - Informasi kode barcode vaksin ditukar farmasi senagai vaksin plasebo beredar di media sosial. Informasi itu juga menyebutkan bahwa vaksin sinovac diperuntukkan untuk ayam. Kemudian, ayam-ayam yang disuntik vaksin Sinovac akan mati setelah 2 pekan. "Kode barcode vaksin aslin di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI..Akan di bantah bhw kemtian bukan akibat Vaksin. Bukankah Indonesia di jadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac?Makanya belum setahunVaksin sudah di temukan. Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia. dan juru Vaksin-dr Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan. Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bhw Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan. Kata dokter2 HewanAyam2 yg di suntikan Vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu." Penelusuran Menurut penelusuran informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel berjudul "Keliru, Klaim Vaksin Sinovac Sebenarnya Ditujukan bagi Ayam dan Barcode Aslinya Ditukar" pada 12 Maret 2021, dijelaskan bahwa vaksin Sinovac bukan untuk hewan, melainkan untuk manusia. Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, klaim-klaim dalam unggahan tersebut tidak didukung dengan data-data yang akurat. Untuk memeriksa klaim tersebut, Tempo mewawancarai Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Komnas KIPI Hindra Irawan Satari pada 12 Maret 2021 dan menelusuri berbagai literatur terkait. Berikut ini pemeriksaan fakta atas klaim-klaim tersebut Klaim 1 Barcode vaksin asli ditukar sebagai vaksin plasebo untuk menipu KIPI Fakta Hindra menjelaskan bahwa barcode vaksin melalui satu sistem yang sama sejak selesai diproduksi di Cina hingga disuntikkan kepada penerima vaksin. Sistem satu pintu ini diterapkan untuk memudahkan pelacakan dan distribusi serta mencegah pemalsuan terhadap sebuah vaksin. "Tidak sesederhana itu untuk menukar kode vaksin Sinovac," kata Hindra. Beberapa orang penerima vaksin Covid-19 memang mengalami KIPI. Dikutip dari Tempo, jumlah KIPI hanya sebanyak lima kasus per 10 ribu suntikan. Itu pun hanya berupa gejala yang ringan, seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar. Klaim 2 Indonesia menjadi kelinci percobaan vaksin Sinovac Fakta Indonesia bukan satu-satunya pengguna vaksin Sinovac. Dikutip dari tiga negara lainnya yang menggunakan vaksin Sinovac adalah Chili, Brazil, dan Turki. Produksi vaksin sendiri membutuhkan proses yang panjang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat CDC menjelaskan ada enam tahap yang biasanya diperlukan dalam pengembangan vaksin , yakni eksplorasi, pra-klinis, pengembangan klinis, tinjauan peraturan dan persetujuan, produksi, dan kontrol kualitas. Sebelum diujicobakan ke luar Cina, vaksin Sinovac telah terlebih dahulu menjalani uji coba fase I dan fase II yang melibatkan sejumlah warga Cina. Sinovac memulai pengembangan kandidat vaksin dari virus yang tidak aktif, yang disebut CoronaVac tersebut, pada 28 Januari 2020. Pada 13 April 2020, Administrasi Produk Medis Nasional Cina NMPA memberikan persetujuan untuk uji klinis fase I dan fase II di Cina, yang dimulai pada 16 April di Provinsi Jiangsu. Uji klinis fase I dan fase II itu melibatkan orang dewasa yang sehat dan berusia 18-59 tahun. Mereka diberi vaksin selama 14 hari. Klaim 3 Vaksin yang sebenarnya diperuntukkan bagi ayam. Ayam banyak yang mati setelah disuntik vaksin Sinovac. Fakta Menurut Hindra, vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia meskipun, sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang. Untuk vaksin Sinovac, pengujian telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac. Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac. Kesimpulan Informasi vaksin Sinovac dibuat untuk ayam adalah hoaks. Vaksin Sinovac dibuat untuk manusia. Dalam tahapan uji coba, vaksin Sinovac menggunakan pengujian terhadap tikus, bukan ayam. Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. [noe]
Unknown Cara Menghilangkan Daging Tumbuh Di Lubang Anus - Meskipun HPV (Human Pappiloma Virus) umumnya menyebabkan kanker pada wanita, namun pemberian vaksinasi HPV pada anak laki-laki harus dipertimbangkan. Dahulu, vaksin HPV hanya direkomendasikan pada anak perempuan dan wanita dewasa saja. Namun, mulai 2011, Pusat Pengendalian dan
- Vaksinasi atau pemberian vaksin adalah salah satu cara untuk merangsang imunitas tubuh dalam memerangi penyakit tertentu. Ada banyak jenis vaksin yang telah dibuat di dunia. Misalnya saja vaksin influenza, polio, hingga yang paling baru adalah juga Uji Coba Kandidat Vaksin HIV Baru Tunjukkan Hasil Awal yang Positif Untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019, para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat mencoba semua jenis solusi untuk memperlambat penyebarannya. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan vaksinasi. Di masa lalu, vaksin telah terbukti membantu menghentikan penyebaran penyakit seperti polio, campak hingga batuk parah. Saat ini, beberapa vaksin sudah ditemukan dan didistribusikan ke seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia. Kendati demikian, tahapan pembuatan vaksin cukup panjang dan tidak mudah. Lalu, bagaimana vaksin dibuat? Baca juga Sudah dapat Dosis Penuh Vaksin Covid-19, Bolehkah Lepas Masker? Dilansir Sciencing, Minggu 22/3/2020 dalam cara membuat vaksin ada 4 tahapan. Berikut keempat tahapan membuat vaksin Mengidentifikasi penyakit dan menemukan antigen Pada tahap pertama ini dilakukan di laboratorium tanpa pengujian apa pun pada manusia. Di sini para ilmuwan mencoba mencari cara untuk menyerang virus tersebut. Ini akan terlihat berbeda, tergantung pada virus dan vaksinnya. Dalam beberapa virus seperti cacar air dan campak misalnya, cukup dengan membangun kekebalan yang mencegah virus berkembang biak berulang kali saja. Namun, berbeda dengan kasus penyakit lainnya. Misalnya polio dan rabies, antigen secara efektif membunuh virus. Lalu, ada vaksin untuk penyakit seperti Hepatitis B yang hanya menggunakan sebagian dari virus atau bakteri hingga virus berbahaya tersebut tidak bisa lagi bereplikasi. Maka dari itu, pada tahap ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena setiap penyakit berbeda-beda dalam mencari dan menemukan antigen yang tepat hingga efektif untuk digunakan. 2. Uji Coba Tahap I Selanjutnya, vaksin diuji pada orang dewasa yang sehat. Para ilmuwan harus membuat vaksin dalam jumlah yang lebih besar untuk dapat dipastikan kemungkinannya. Baca juga Suntik Vaksin Covid-19, Seperti Ini Cara Kerja Vaksin Dalam Tubuh
Tapijika kita menggunakan ramuan tradisional atau bahan herbal maka tentunya ini juga bisa berfungsi sebagai obat sekaligus vaksin alami untuk ayam. Cara Membuat Vaksin Alami untuk Ayam Bahan Kunyit. Kandungan bahan alami seperti kurkumin, anti-septik, anti-bakteri dan beberapa zat lainnya yang berguna dalam membentuk sistem kekebalan tubuh
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda memiliki ayam—baik ribuan atau hanya tiga ekor—Anda akan perlu memvaksinasi mereka untuk menjaga kesehatannya. Ada banyak cara melakukan vaksinasi, walau beberapa lebih efektif untuk peternakan ayam berskala besar, contohnya metode penyemprotan, sementara beberapa lainnya lebih baik untuk vaksinasi per ekor, seperti metode injeksi SC. Gulir ke bawah ke Langkah 1 untuk mempelajari tentang berbagai metode yang berbeda ini. Jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya, Anda harus berkonsultasi dengan seorang dokter hewan yang bisa mendiskusikan cara terbaik untuk situasi Anda. 1 Berikan vaksin pertama pada saat yang tepat. Berbagai vaksin biasanya perlu diberikan pada beberapa waktu yang berbeda dalam kehidupan seekor ayam. Kebanyakan vaksin diberikan segera setelah ayam-ayam menetas. Anda harus selalu berbicara kepada dokter hewan sebelum melakukan vaksinasi jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya.[1] Berikut beberapa panduan umum tentang vaksinasi yang paling sering diberikan dan kapan semua cara ini harus dilakukan Diberikan saat ayam berumur satu hari. Penyakit Marek Diberikan saat ayam berumur satu hari hingga 3 minggu. Penyakit Infectious Bursal Bursal Menular/Gumboro Diberikan saat ayam berumur antara 10 hingga 28 hari. Penyakit Infectious Bronchitis Bronkitis Menular Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Penyakit Newcastle Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Adenovirus Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Salmonellosis Diberikan saat ayam berusia satu hari hingga 16 minggu. Coccidiosis Diberikan saat ayam berusia 1 hingga 9 hari. Penyakit Infectious Laryngotracheitis Peradangan Laring/Trakea Menular Diberikan sejak ayam berumur 4 minggu. 2 Jangan berikan vaksin ke ayam yang bertelur. Risiko virus yang ditularkan melalui oviduk ayam ke telurnya, lalu dibawa ke tempat lain sehingga bisa menularkan risiko ke keluarga burung lainnya, terlalu tinggi saat Anda memvaksinasi ayam ketika mereka sedang dalam masa bertelur. Beberapa produsen vaksin menyarankan vaksinasi terhadap burung dewasa setidaknya 4 minggu sebelum ia mulai bertelur. Hal ini memastikan bahwa penerima vaksinasi tidak lagi menularkan virus, sehingga ia tidak menciptakan risiko penularan tidak langsung melalui telur terhadap burung-burung lain di lokasi yang berbeda. 3 Pahami jenis-jenis vaksin yang harus diberikan rutin setiap tahun. Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat tahunan untuk memastikan bahwa vaksin-vaksin ini masih efektif dalam berperang melawan virus yang awalnya menjadi basis rancangan. Beberapa vaksin lainnya hanya perlu diberikan satu kali dan akan melindungi ayam seumur hidupnya.[2] Vaksin-vaksin yang memerlukan dosis tahunan Infectious Bronchitis, Newcastle Disease, Adenovirus Egg Drop Syndrome, Salmonella. Vaksin-vaksin yang tidak memerlukan dosis tambahan Marek’s Disease, Infectious Bursal Disease, Coccidiosis, Infectious Laryngotracheitis. 4 Periksa kesehatan ayam pada umumnya sebelum Anda memvaksinasi. Jangan sampai Anda memvaksinasi burung-burung yang sakit, karena virusnya mungkin terlalu kuat dan bisa membunuh mereka. Cara terbaik untuk mengetahui jika Anda harus memvaksinasi atau tidak adalah dengan meminta seorang dokter hewan memeriksa kesehatan ayam-ayam saat yang bersamaan, dokter hewan bisa memberitahu cara terbaik untuk melakukan vaksinasi terhadap ayam-ayam Anda secara spesifik. 5 Periksa dan catat informasi vaksinasinya. Sangatlah penting bahwa Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan vaksin yang benar, dosis yang benar, dan memahami cara terbaik untuk memvaksinasi ayam dengan vaksin tersebut. Periksa ulang bahwa Anda memiliki semua informasi yang benar dan telah menuliskan semuanya, termasuk Nama vaksin Nomor vaksin Nama produsen Tanggal produksi Tanggal kedaluwarsa Ayam mana yang akan divaksin 6 Periksa ulang untuk mengetahui apakah vaksin telah disimpan dengan benar. Jika vaksin seharusnya disimpan pada suhu atau lokasi spesifik, penting bagi Anda untuk mencari tahu bahwa kondisi penyimpanan ini tidak dikompromikan dalam cara apa pun. Jika Anda memperhatikan adanya retakan, atau suhu yang tidak sesuai, Anda harus membatalkan vaksinasi dan memesan vaksin baru melalui dokter hewan Anda. 7 Kumpulkan semua material Anda. Seksi-seksi selanjutnya dalam artikel ini membicarakan berbagai cara untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Setiap metode hanya bisa digunakan untuk sebagian jenis vaksinasi tertentu, jadi selalu pastikan Anda melakukannya dengan benar sesuai prosedur. Setelah Anda memeriksa ulang dan tahu apa yang Anda lakukan, kumpulkan semua material Anda agar Anda bisa segera mengambilnya saat akan memvaksinasi ayam. Beberapa metode vaksinasi mengharuskan adanya satu atau dua orang lain untuk membantu Anda, jadi bentuklah sebuah tim jika ini yang Anda perlukan untuk metode vaksinasi Anda. 8Bersihkan titik tempat Anda berencana melakukan injeksi untuk vaksinasi. Jika Anda berencana menggunakan suntikan dan jarumnya untuk melakukan vaksinasi, bersihkan titik tempat Anda akan menyuntik. Untuk membuat kulit ayam menjadi steril, rendam bola kapas dalam cairan bedah seperti alkohol oles, pisahkan bulu-bulu pada titik injeksi, dan olesi kulitnya dengan kapas yang sudah direndam alkohol tersebut. Iklan 1 Persiapkan vaksinasi SC subkutan. Biarkan vaksin memanas ke suhu ruangan dalam waktu 12 jam sebelum proses vaksinasi. Sebelum Anda mempersiapkan campurannya, periksa kembali dan pastikan bahwa vaksin Anda memang harus disuntikkan secara subkutan. Subkutan berarti jarum Anda hanya perlu masuk ke lapisan kulit ayam dan tidak boleh masuk terlalu dalam hingga ke otot ayam di balik kulitnya. Untuk mempersiapkan vaksin, ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin. 2Pilih titik suntik Anda. Injeksi SC bisa diberikan pada dua titik—bagian dorsal atau bagian teratas leher ayam, atau di lipatan inguinalnya. Lipatan inguinal ini merupakan kantung yang tercipta di antara perut dan paha ayam. 3 Minta seorang asisten memegangi ayam untuk Anda. Lebih mudah untuk memberikan suntikan jika Anda menyiagakan kedua tangan Anda. Cara memegang ayam akan bergantung pada lokasi penyuntikan vaksin. Leher Minta si asisten memegang ayam agar kepala ayam menghadap ke arah Anda. Sang asisten harus memegang sayap-sayap ayam dan kakinya untuk memastikan ayam tidak bergerak. Lipatan inguinal Minta si asisten memegang ayam dalam cara yang membuat ayam terbalik, dengan bagian dadanya menghadap ke arah Anda. Ayam harus terlihat seperti sedang berbaring telentang dalam tangan asisten Anda. 4 Buat bentuk tenda dengan kulit ayam. Walau kedengarannya aneh, melakukan ini akan membantu Anda untuk memasukkan jarumnya. Pegang kulit ayam pada titik injeksi dan angkatlah dengan jari-jari serta jempol tangan Anda yang tidak dominan.[3] Leher Angkat kulit di tengah-tengah bagian teratas leher dengan jari tengah, jari telunjuk, dan jempol Anda. Hal ini akan menciptakan sebuah kantung di antara otot-otot leher dan kulit. Lipatan inguinal Sekali lagi, lipatan inguinal ini dibuat di antara perut dan paha ayam. Angkat lipatan inguinal menggunakan jari-jari Anda, dan rasakan kantung atau ruang yang tercipta. 5 Masukkan jarum ke dalam kulit ayam. Injeksikan jarum ke kantung yang tercipta. Pada awalnya akan ada penolakan, tetapi setelah jarum menembus kulit dan masuk ke area subkutan, jarum akan melaluinya dengan mulus. Anda akan merasakan penolakan awal ini, yang lalu diikuti oleh gerakan mulus.[4] Jika Anda masih merasakan penolakan seperti ada sesuatu yang menghalangi jarumnya, ini berarti Anda mungkin telah terlalu dalam dan memasukkan jarum ke otot. Jika ini yang terjadi, keluarkan jarum dan ubah sudut jarum Anda agar masuk lebih dangkal ke dalam kulit ayam. 6Suntikkan vaksinnya. Setelah Anda memasukkan jarum dengan benar, tekan penyuntik dan lakukan injeksi vaksin bagi ayam. Pastikan bahwa semua vaksin disuntikkan dan jarumnya tidak keluar lagi pada sisi lain lipatan kulit yang sedang Anda pegang. Iklan 1Persiapkan vaksinasi IM intramuscular. Vaksinasi ini berarti jarum yang akan Anda gunakan harus disuntikkan ke otot ayam. Otot dada merupakan titik terbaik untuk melakukan injeksi bagi vaksin jenis ini. Ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin untuk memastikan Anda mempersiapkannya dengan benar. 2Minta seorang asisten memegang ayam di atas meja. Injeksi ini akan paling mudah dilakukan saat ayam diletakkan di atas meja. Minta sang asisten memegang sendi-sendi dan kaki-kaki ayam dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang kedua sayap pada bagian dasarnya, sembari membiarkan ayam berbaring pada sisi tubuhnya. 3Temukan lokasi tulang lunas. Tulang lunas adalah tulang yang membagi dada ayam. Suntikkan vaksin dalam sebuah titik berjarak 1 hingga 1,5 inci 2,5-3,7 cm pada sisi tulang lunas ini. Titik ini merupakan bagian yang meliputi otot dada terbesar, sehingga mudah untuk melakukan injeksi vaksin.[5] 4 Masukkan jarumnya dengan sudut 45 derajat. Mempertahankan jarum pada sudut 45 derajat dan memasukkannya ke ayam akan memastikan jarum mencapai otot di bawah kulit. Pastikan tidak ada pendarahan.[6] Jika Anda menyadari bahwa titik tersebut berdarah, itu berarti Anda telah mengenai pembuluh vena atau arteri. Keluarkan jarum dan cobalah titik yang berbeda. 5Tekan suntikan dan lakukan injeksi vaksin. Pastikan tidak ada vaksin yang tumpah saat Anda melakukan injeksi. Setelah semua vaksin disuntikkan, keluarkan jarum dari ayam. Iklan 1Gunakan penetes mata untuk vaksin-vaksin pernapasan. Cara ini agak lambat tetapi merupakan cara paling efektif dan pasti untuk memberikan vaksin pernapasan. Rute ini lebih sering digunakan pada tempat breeder tempat ayam dikembangbiakkan untuk memproduksi anak-anak ayam, atau peternakan layer tempat ayam digunakan untuk memproduksi telur, dan ketika Anda hanya memiliki sedikit jumlah ayam untuk divaksinasi. 2 Persiapkan vaksin dengan mengencerkannya. Buka vial atau botol vaksin dan encerkan menggunakan suntikan dengan 3 ml larutan pengencer suntikan dan larutan pengencer ini biasanya dikemas bersama dengan vaksin. Pastikan suhu larutan pengencer berada pada kisaran 2 hingga 8 derajat C.[7] Untuk memastikan larutan pengencer selalu dingin, persiapkan selalu kotak es yang mengandung es, dan letakkan tempat vaksin serta larutan pengencer di dalamnya. Jika Anda akan memvaksinasi banyak burung, Anda bisa memisahkan cairan vaksin yang sudah diencerkan ke dalam dua atau tiga botol kering dan memasukkan semuanya ke dalam kotak es. Dengan cara ini, vaksin akan tetap berada pada suhu yang tepat. 3 Pasang penetes mata ke vial atau botol vaksin. Kocok tempat vaksin ini dengan perlahan selama beberapa kali sebelum Anda memasangkan penetes matanya. Setelah dikocok, pasangkan penetes mata penetes mata ini biasanya disediakan bersama dengan vial atau botol vaksin. Tampilan penetes mata akan berbeda-beda, tergantung pada apakah Anda menggunakan vial atau botol. Akan tetapi, Anda seharusnya bisa memasangkannya dengan menarik melalui bibir atau kontainernya, atau dengan memelintirkannya. 4Minta seorang asisten untuk memegang ayam dan gunakan vaksinnya. Pegang kepala ayam dan pelintir dengan perlahan agar matanya menghadap ke arah Anda. Teteskan 0,03 ml vaksin ke mata ayam dan tunggu selama beberapa detik. Waktu beberapa detik ini akan memastikan vaksin diserap mata dan mengalir melalui nostril ayam.[8] Iklan 1Gunakan metode ini jika Anda punya sistem pengairan pada rumah ayam Anda. Metode vaksin ini hanya bisa digunakan jika Anda memiliki peternakan ayam komersial, karena memvaksinasi hanya sebagian kecil ayam akan menghabiskan banyak vaksin. 2Pastikan sistem pengairan Anda bersih. Sistem pengairan yang bersih memang sangat penting, tetapi pastikan sistem ini juga bebas klorin. Berhentilah mengalirkan klorin dan pengobatan-pengobatan lainnya setidaknya selama 48 jam sebelum merencanakan untuk memvaksinasi ayam-ayam Anda.[9] 3 Berhentilah mengalirkan air sebelum memvaksinasi ayam-ayam Anda. Untuk memastikan bahwa ayam-ayam Anda akan meminum air yang mengandung vaksin, Anda harus berhenti mengalirkan air kepada ayam-ayam ini selama beberapa waktu tertentu sebelum proses vaksinasi. Ambil air dengan jarak waktu 30 hingga 60 menit sebelum vaksinasi pada iklim yang panas, dan 60 hingga 90 menit untuk iklim yang dingin. 4 Kalkulasikan jumlah air yang akan digunakan oleh burung-burung Anda ini selama periode dua jam. Sebagai panduan kasar, konsumsi air dalam satuan liter selama 2 jam bisa dihitung dengan mengalikan jumlah ayam dengan umurnya, lalu mengalikan hasilnya dengan dua. Contoh 40,000 burung berusia 14 hari berarti liter air selama 2 jam. Jika Anda memiliki sistem penyeimbang pada sistem pengairan Anda, tambahkan langkah ekstra pada perhitungan ini. Untuk rumah-rumah dengan sistem penyeimbang yang memiliki tingkat injeksi 2%, persiapkan cairan vaksin dalam ember berkapasitas 50 liter. Untuk melakukan ini, kalikan 2% dengan perkiraan hasil konsumsi air selama 2 jam, dan masukkan jumlah ini ke dalam ember, untuk contoh di atas 0,02 x liter = 22,4 liter. Campurkan vaksin di dalam ember ini dan tempatkan selang penghisap sistem penyeimbang di dalam ember ini. 5 Stabilkan air jika Anda menggunakan sistem minum manual. Stabilkan air dengan menggunakan 500 gram susu skim untuk setiap 200 liter air, atau dengan menggunakan penetral klorin seperti CevamuneÂ, dengan dosis 1 tablet untuk setiap 100 liter air. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, campurkan vaksin pada tangki minuman.[10] Untuk sistem minum otomatis dengan penyeimbang, gunakan Cevamune untuk menstabilkan airnya. Contohnya, pada langkah sebelum ini, Anda akan memerlukan sekitar 11 tablet. Hal ini didasarkan pada penghitungan liter yang dibagi dengan 100 liter = 11,2 1 tablet untuk setiap 100 liter. Campurkan tablet-tablet ini di dalam ember dengan air sebesar 22,4 liter dari contoh di atas. 6 Biarkan air mulai mengalir kembali agar ayam-ayam bisa divaksinasi. Saat airnya kembali menyala, ayam akan mulai minum. Dengan cara ini, mereka akan mendapatkan vaksinasi. Cobalah memastikan agar ayam meminum seluruh air vaksin dalam satu hingga dua jam. Jangan gunakan klorin atau pengobatan lainnya kembali ke dalam air selama setidaknya 24 jam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum manual atau basin, bagikan campuran vaksin secara merata pada setiap basin atau tempat minum ayam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, Anda tinggal membuka tangki air agar para ayam bisa minum. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum puting otomatis, buka katupnya. Iklan 1Gunakan penyemprot punggung untuk vaksinasi berskala besar. Jika ada banyak ayam yang harus Anda vaksinasi, penyemprot punggung merupakan salah satu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Alat ini dikenakan seperti ransel pada punggung Anda dan bisa memvaksinasi banyak ayam secara bersamaan. 2 Lakukan uji coba pada alat penyemprot punggung ini. Semprotkan empat liter air sulingan dari dalamnya, dan catat waktu yang diperlukan hingga alat ini benar-benar kosong. Pastikan ukuran partikel penyemprotnya tepat. Untuk anak ayam berusia 1 hingga 14 hari, ukuran ini harus berada pada skala 80 hingga 120 mikron, untuk burung-burung yang lebih tua mulai dari hari ke 28 dan seterusnya, ukuran ini harus berada pada skala 30 hingga 60 mikron 1.[11] DesvacÂ, dan Field Spravac memiliki semprotan dengan ukuran-ukuran partikel yang berbeda. 3 Siapkan jumlah air sulingan yang tepat berdasarkan ukuran setiap ayam. Jumlah total air sulingan akan bergantung pada jumlah burung yang akan divaksinasi, dan usia vaksinasinya. Sebagai panduan kasar [12] Air sulingan sebanyak 500 hingga 600 ml diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 14 hari, dan ml air sulingan diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 30 hingga 35 hari. Contohnya untuk kawanan burung berusia 14 hari sebanyak ekor 30 x 500 = ml, atau 15 liter air sulingan. 4 Persiapkan campuran vaksin. Campurkan vaksin hanya ketika Anda benar-benar siap memvaksinasi ayam. Buka vial vaksin terlebih dahulu, dan tuangkan air sulingan ke dalamnya sebelum Anda mencampurnya dengan jumlah air sulingan yang diperlukan lihat Langkah 2. Campurkan vaksin secara merata dengan menggunakan pengaduk plastik yang bersih. 5Bagi vaksin secara merata ke dalam penyemprot punggung dan persiapkan kandang ayam. Persipakan kandang dengan mengatur tingkat ventilasi minimum, dan meredupkan cahaya untuk menenangkan burung-burung ini. Selalu lakukan vaksinasi di waktu-waktu yang lebih sejuk dalam satu hari. 6 Vaksinasi ayam-ayam Anda. Setelah mempersiapkan kandang dan vaksinnya, mulailah vaksinasi dengan satu orang yang berjalan perlahan di depan Anda untuk memisahkan burung-burung ini, dan Anda di belakangnya dengan bergerak ke kiri dan kanan. Orang yang menyemprotkan vaksin harus berjalan perlahan dan mengarahkan semprotan pada jarak 90 cm di atas kepala burung-burung ini. Saat Anda menyemprot, pertahankan agar tekanan semprotan berada pada ukuran 65 hingga 75 PSI. Setiap merek penyemprot punggung berbeda, tetapi selalu ada cara untuk membaca tekanan pada alat ini. 7Kembalikan keadaan normal kandang ayam. Setelah vaksinasi, segera restorasi pengaturan ventilasi ke normal. Nyalakan kembali lampu-lampunya setelah beberapa menit 5 hingga 10 menit, untuk memberikan waktu istirahat bagi ayam. 8Bersihkan penyemprot punggung ini. Bersihkan menggunakan 4 liter air, dengan mengocok dan menyemprotkannya sampai penyemprot benar-benar kosong. Selalu cek bagian-bagian penyemprot punggung dan gantilah bila diperlukan. Untuk alat penyemprot dengan baterai, selalu isi ulang dayanya setelah setiap penggunaan. Iklan 1Gunakan vaksin jaringan sayap untuk penyakit ayam yang serius. Rute ini biasanya ditempuh saat Anda memvaksinasi ayam terhadap anemia ayam, seperti Fowl Cholera, Avian Encephalomyelitis, dan Fowl Pox. 2Encerkan vaksinnya. Vaksin ini akan dikemas bersama dengan larutan pengencer. Jumlah larutan pengencer yang Anda perlukan tergantung pada vaksin yang akan Anda berikan bagi ayam-ayam Anda. Ikuti instruksi yang menyertai vaksinnya untuk mempelajari cara pengenceran. 3 Minta seorang asisten memegang ayam dan mengangkat sebelah sayapnya. Angkat sayap kiri atau kanan ayam dengan lembut. Nyatakan jaringan sayap agar terlihat di depan mata Anda. Hal ini berarti Anda harus memperjelas bagian bawah sayap agar jaringan sayap ini menghadap ke atas. Cabut beberapa bulu di bagian ini dengan perlahan agar Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan dan memastikan tidak ada vaksin yang terbuang di sayap ayam.[13] Jaringan sayap terletak di dekat tulang, pada bagian tempat sayap menyambung ke tubuh. 4Masukkan jarum ke vaksin. Celupkan kedua aplikator jarum bercabang ke dalam botol vaksinnya. Berhati-hatilah agar jarum tidak dicelupkan terlalu dalam. Hanya bagian ujung jarum yang harus dicelupkan ke dalam vaksin. 5 Tindik sisi bawah jaringan sayap, tetapi hindari menindik pembuluh darah dan tulang. Anda bisa memastikan ini dengan memusatkan tusukan jarum di tengah-tengah bagian segitiga yang dibentuk jaringan sayap saat sayap-sayap ayam sedang terentang. Jika Anda secara tidak sengaja mengenai pembuluh vena dan pendarahan terjadi, ganti jarum dengan yang baru, dan lakukan vaksinasi ulang. 6 Ganti jarum dan periksa untuk melihat jika vaksinasi Anda sukses. Ganti jarum dengan yang baru setelah memvaksinasi 500 ayam. Periksa setiap 7 hingga 10 hari untuk memastikan vaksinasinya sukses. Untuk melakukan pemeriksaan Pilih 50 ekor burung untuk setiap kandang ayam dan periksa jika ada koreng di bagian bawah jaringan sayap ayam. Koreng atau bekas luka berarti vaksinasi Anda berhasil. Iklan 1Buang semua vial dan botol vaksin kosong dengan benar. Untuk melakukannya, Anda harus terlebih dahulu membersihkannya dalam ember yang diisi larutan disinfektan dan air 50 ml glutaraldehyde dengan 5 liter air. 2Daur ulang vial-vial serta botol-botol Anda. Beberapa produsen mendaur ulang vial dan botol dan menggunakannya untuk keperluan sampel. Hal ini bisa dilakukan dengan membersihkan vial-vial serta botol-botol ini terlebih dahulu, lalu membilasnya dengan menyeluruh setelahnya. Setelah pembilasan, gunakan autoclave untuk memastikan agar wadah-wadah ini telah disterilisasi secara penuh. 3 Periksa kesehatan ayam. Anda harus selalu memperhatikan ayam-ayam setelah Anda memvaksinasi mereka. Cari tanda-tanda akan adanya sesuatu yang salah. Jika Anda menyadari sesuatu, segera telepon dokter hewan.[14] Untuk vaksinasi-vaksinasi pernapasan, adalah hal yang normal jika ayam mengalami masalah pernapasan seperti bersin-bersin selama 3 hingga 5 hari setelah vaksinasi. Jika tanda-tanda ini bertahan lebih lama dari periode tersebut, hubungi dokter hewan. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Vaksinasi IC Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Vaksinasi IM Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Meja Vaksinasi Tetes Mata Kotak es dengan es Vaksin Penetes mata Vaksinasi Air Minum Drum atau kontainer besar untuk kandang ayam dengan sistem minum manual Ember atau drum kecil dengan kapasitas 50 liter Pengaduk atau material plastik lainnya yang bisa digunakan untuk mengaduk Penstabil air susu skim atau tablet penstabil kimiawi Ceva Gelas pengukur berbagai ukuran Vaksinasi Penyemprot Punggung 2 penyemprot punggung Pendingin terisolasi Air sulingan Pemisah kandang 1 gelas pengukur besar 1 gelas besar atau ember dengan kapasitas pencampuran sebesar 5 hingga 10 liter Es Pengaduk plastik Vaksinasi Jaringan Sayap Dua aplikator jarum bercabang untuk jaringan sayap Vaksin dan larutan pengencer Kotak es dengan esnya Peringatan Selalu bicarakan dengan dokter hewan sebelum mencoba memvaksinasi ayam jika Anda tidak pernah memiliki pengalaman apa pun dalam memvaksinasi bangsa burung. Iklan Referensi â†Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 â†Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc â†[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 â†Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 â†Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc â†Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. â†Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 â†Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 â†[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 â†Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. â†Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc â†Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 â†Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 â†Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
CiriCiri Orang Terkena Jengger Ayam - Sebagai langkah utama, kutil kelamin dapat kita cegah melalui suntikan vaksin. Vaksin yang tersedia Label: Obat Herbal Kutil Kelamin , Obat Hpv , Obat Kutil Apotik , Obat Kutil Di Kemaluan , Obat Kutil Kelamin , Obat Kutil Kelamin Ampuh , Obat Kutil Kelamin Di Apotik
. 127 99 276 16 318 172 346 405
cara membuat vaksin ayam tradisional